PERNYATAAN SIKAP
GERAKAN MAHASISWA PEDULI RAKYAT BASSE SANGTEMPE
(GEMPUR BASTEM)
SRMD, HAM BASTEM, IPMR & GMKI
Salam
perjuangan……!!!
Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama.
Pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan
tujuan pembangunan yang ingin dicapai secara bersama.
Tapi beda halnya yang dirasakan oleh masyarakat
Basse Sangtempe (Bastem), hingga saat ini Bastem yang merupakan salah satu kecamatan
tertua yang ada di Kabupaten Luwu, sejak NKRI merdeka 71 tahun yang lalu.
Bastem sampai saat ini masih terlihat
secara jelas bagaiamana masyarakatnya begitu sangat terisolir dan terbelakang. Itu
tidak lepas dari dampak kebijakan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Luwu, yang seakan menganaktirikan daerah Bastem.
Hal itu dapat dilihat pada kesenjangan pembangunan dan
kemiskinan antara daerah Bastem dengan daerah lainnya di Kabupaten Luwu.
Kesenjangan itu masih sangat dirasakan oleh masyarakat Bastem akibat tidak
adanya pemerataan pembangunan infrastruktur, terutama sarana dan prasarana jalan.
Karena sejatinya incam dari sebuah pembangunan,
baik fisik maupun non fisik diharapkan mampu memacu ekonomi dan mengangkat
harkat, serta hajat hidup bagi masyarakat pada umumnya dan Bastem pada
khususnya. Di daerah Bastem, selain pembangun infrastruktur jalan yang masih sangat
minim, juga sarana dan prasarana kesehatan, serta pendidikan atau pelayanan
public lainnya.
Ketimpangan itu tidak hanya akibat kurangnya
anggaran yang masuk ke daerah Bastem, namun juga karena tidak di imbanginya
dengan tata kelola dan pengawasan yang baik oleh stakeholder terkait. Sehingga anggaran
yang sudah begitu minim diplot untuk pembangunan di daerah Bastem, masih
digrogoti dan dikangkangi lagi oleh oknum- oknum pelaksana kegiatan, dengan
modus persekongkolan jahat antara para pelaku praktek korupsi itu dengan
institusi terkait maupun person yang berkompoten dengan hal itu.
Permufakatan jahat para koruptor itu, tentu sangat merugikan
masyarakat Bastem, baik secara materil maupun in materil. Praktek demikian
dapat dilihat pada pembangunan infrastruktur jalan poros Bonglo- Beuma, melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran (TA)
2016, sepanjang 707 meter dengan anggaran sebesar Rp 761 juta.
Proyek rabat beton poros Bonglo- Beuma yang
dikerjakan oleh CV. Acca Mediatama di Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara
(Bastura), Kabupaten Luwu tersebut terkesan dikerjakan asal- asalan dan tidak
sesuai dengan Bestek dimana Kendati
demikian, pelaksanaan proyek tersebut
sepertinya lepas dari pengawasan pihak terkait antara lain Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Bina Marga Kabupaten Luwu, Konsultan Pengawas
dan Kadis Bina Marga Luwu selaku kuasa pengguna anggaran, serta anggota DPRD
Luwu yang salah satu fungsinya adalah sebagai pengawas.
Untuk itu kami yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat Basse Sangtempe
(Gempur Bastem) dengan ini
menyatakan sikap dan mendesak :
1) Putuskan kontrak dengan CV.ACCA MEDIATAMA selaku pelaksana proyek pembangunan Jalan Rabat Beton Poros BONGLO-BEUMA.
2) Putuskan kontrak
dengan Perusahaan Konsultan Pengawas proyek Jalan Rabat Beton Poros BONGLO-BEUMA.
3) Black List CV.
ACCA MEDIATAMA dan Konsultan Pengawas proyek Jalan Rabat Beton Poros
BONGLO-BEUMA.
4) Copot PPK proyek
pembangunan Jalan Rabat Beton Poros BONGLO-BEUMA.
5) Meminta kepada DPRD dan Inspektorat Kabupaten Luwu untuk proaktif menjalankan
tugasnya sesuai dengan Tupoksinya dalam melakukan pengawasan Proyek Jalan Rabat
Beton Poros BEUMA-BONGLO.
Kamis, 17 November 2016
Hormat Kami,
GEMPUR BASTEM
TANDIESAK PARINDING
Jendral Lapangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Serikat Rakyat Miskin Demokratik (SRMD) tidak bertanggung jawab atas komentar yang anda tulis pada halaman komentar, admin situs ini juga akan menghapus komentar yang tidak objektif dan atau postingan yang berbau SARA.