Kamis, 17 November 2016

Pernyataan Sikap Gempur Bastem, "Terkait Proyek Rabat Beton Poros Bonglo- Beuma" di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu

PERNYATAAN SIKAP
GERAKAN MAHASISWA PEDULI RAKYAT BASSE SANGTEMPE
(GEMPUR BASTEM)
SRMD, HAM BASTEM, IPMR & GMKI

Salam perjuangan……!!!

Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang ingin dicapai secara bersama.

Tapi beda halnya yang dirasakan oleh masyarakat Basse Sangtempe (Bastem), hingga saat ini Bastem yang merupakan salah satu kecamatan tertua yang ada di Kabupaten Luwu, sejak NKRI merdeka 71 tahun yang lalu. Bastem sampai saat ini  masih terlihat secara jelas bagaiamana masyarakatnya begitu sangat terisolir dan terbelakang. Itu tidak lepas dari dampak kebijakan Pemerintah  Kabupaten (Pemkab) Luwu, yang seakan menganaktirikan daerah Bastem.

Hal itu dapat dilihat pada kesenjangan pembangunan dan kemiskinan antara daerah Bastem dengan daerah lainnya di Kabupaten Luwu. Kesenjangan itu masih sangat dirasakan oleh masyarakat Bastem akibat tidak adanya pemerataan pembangunan infrastruktur, terutama sarana dan prasarana jalan.

Karena sejatinya incam dari sebuah pembangunan, baik fisik maupun non fisik diharapkan mampu memacu ekonomi dan mengangkat harkat, serta hajat hidup bagi masyarakat pada umumnya dan Bastem pada khususnya. Di daerah Bastem, selain pembangun infrastruktur jalan yang masih sangat minim, juga sarana dan prasarana kesehatan, serta pendidikan atau pelayanan public lainnya.

Ketimpangan itu tidak hanya akibat kurangnya anggaran yang masuk ke daerah Bastem, namun juga karena tidak di imbanginya dengan tata kelola dan pengawasan yang baik oleh stakeholder terkait. Sehingga anggaran yang sudah begitu minim diplot untuk pembangunan di daerah Bastem, masih digrogoti dan dikangkangi lagi oleh oknum- oknum pelaksana kegiatan, dengan modus persekongkolan jahat antara para pelaku praktek korupsi itu dengan institusi terkait maupun person yang berkompoten dengan hal itu.

Permufakatan jahat para koruptor itu, tentu sangat merugikan masyarakat Bastem, baik secara materil maupun in materil. Praktek demikian dapat dilihat pada pembangunan infrastruktur jalan poros Bonglo- Beuma, melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran (TA) 2016, sepanjang 707 meter dengan anggaran sebesar Rp 761 juta.

Proyek rabat beton poros Bonglo- Beuma yang dikerjakan oleh CV. Acca Mediatama di Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara (Bastura), Kabupaten Luwu tersebut terkesan dikerjakan asal- asalan dan tidak sesuai dengan Bestek dimana  Kendati demikian, pelaksanaan proyek tersebut  sepertinya lepas dari pengawasan pihak terkait antara lain Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Bina Marga Kabupaten Luwu, Konsultan Pengawas dan Kadis Bina Marga Luwu selaku kuasa pengguna anggaran, serta anggota DPRD Luwu yang salah satu fungsinya adalah sebagai pengawas.

Untuk itu kami yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat Basse Sangtempe (Gempur Bastem) dengan ini menyatakan sikap dan mendesak :

1) Putuskan kontrak dengan CV.ACCA MEDIATAMA selaku pelaksana proyek pembangunan Jalan Rabat Beton Poros BONGLO-BEUMA.

2)   Putuskan kontrak dengan Perusahaan Konsultan Pengawas proyek Jalan Rabat Beton Poros BONGLO-BEUMA.

3)  Black List CV. ACCA MEDIATAMA dan Konsultan Pengawas proyek Jalan Rabat Beton Poros BONGLO-BEUMA.

4)  Copot PPK proyek pembangunan Jalan Rabat Beton Poros BONGLO-BEUMA.

5) Meminta kepada DPRD dan Inspektorat Kabupaten Luwu untuk proaktif menjalankan tugasnya sesuai dengan Tupoksinya dalam melakukan pengawasan Proyek Jalan Rabat Beton Poros BEUMA-BONGLO.

Kamis, 17 November 2016


Hormat Kami,
GEMPUR BASTEM



TANDIESAK PARINDING
Jendral Lapangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serikat Rakyat Miskin Demokratik (SRMD) tidak bertanggung jawab atas komentar yang anda tulis pada halaman komentar, admin situs ini juga akan menghapus komentar yang tidak objektif dan atau postingan yang berbau SARA.